Konsumsi Ikan Air Tawar Meningkat, Untungkan Usaha Perikanan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Memelihara ikan lele sebanyak 1000 ekor per siklus Winarso bisa memanen hingga 600 kilogram. Permintaan didistribusikan ke sejumlah usaha pecel lele dan warung makan. Pengelolaan modal, biaya operasional membuat ia masih bisa menerima hasil jutaan rupiah sekali siklus. Sortir dan benih baru membuat ia selalu memiliki stok.

Krismanto, warga Desa Pasuruan mengaku, memelihara ikan lele dan gurame sebagai kebutuhan. Ia menyebut membeli benih ikan lele dari usaha pembenihan Mina Abadi. Sementara benih ikan gurame dari Pokdakan Way Muloh.

Krismanto (kanan) memanfaatkan kolam semen untuk budi daya ikan gurame di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Senin (28/9/2020) – Foto: Henk Widi

Memanfaatkan kolam terpal, semen ia sudah panen beberapa kali. Selain dikonsumsi untuk kebutuhan sebagian dibeli pengepul.

“Pengepul kerap butuh kuota minimal satu ton dan kekurangan pasokan, jadi bisa saya penuhi,” cetusnya.

Memanfaatkan pakan pelet buatan dan daun talas, ikan gurame dan lele miliknya terus bertambah. Semula satu kolam kini menjadi empat kolam. Membesarkan ikan gurame dan lele dalam kolam semen sebutnya cukup praktis.

Sumber air diperoleh dari sumber mata air. Lancarnya air berdampak positif bagi kualitas ikan yang dibudidayakan. Kolam tetap bersih dan bau terhindarkan.

Lihat juga...