Akses Buku Bacaan Jadi Harapan Anak Pesisir dan Pulau

Editor: Makmun Hidayat

Menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, Ardy Yanto, pegiat literasi motor perahu pustaka memberikan bantuan buku bacaan bagi sekolah di Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Selasa (8/9/2020). -Foto Henk Widi

Langkah penyemprotan hand sanitizer bagi anak-anak sebelum membaca buku jadi hal wajib. Ardy Yanto bilang telah melakukan program dasa wisma aman atau 10 rumah aman. Cara tersebut dilakukan dengan mendeteksi suhu tubuh setiap anggota keluarga dan sosialisasi menjaga kebersihan dan kesehatan. Kegiatan cuci tangan dengan sabun, jaga jarak selalu digaungkan.

“Tugas sebagai pegiat literasi selama pandemi tidak hanya membawa buku bacaan tetapi sekaligus sosialisasi pencegahan Covid-19,” tegas Ardy Yanto.

Alasan ia tetap berkeliling membawa buku imbas anak usia sekolah belum melakukan aktivitas belajar di sekolah. Semangat Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap 8 September menurutnya sekaligus jadi momen untuk penyadartahuan terus menerapkan protokol kesehatan. Sejumlah donasi buku bacaan baru selalu dibawa agar bisa menambah ilmu bagi anak pesisir dan kepulauan.

Sejumlah buku bacaan yang dibawa dominan merupakan cerita bergambar (cergam). Jenis buku tersebut lebih efektif dibawa saat melakukan kegiatan literasi keliling. Sebab buku dengan isi gambar gambar mudah dipahami oleh anak anak bahkan yang belum bisa membaca. Membawa buku baru sekaligus menarik minat anak anak untuk membaca buku disela sela waktu luang.

“Selama hampir tiga bulan anak-anak mengisi waktu dengan bermain sehingga akses buku bacaan bergambar bisa jadi alternatif,” tegasnya.

Lihat juga...