Akses Buku Bacaan Jadi Harapan Anak Pesisir dan Pulau

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Kebutuhan akses buku untuk meningkatkan minat baca atau literasi pada saat masa belajar di rumah imbas pandemi Covid-19 masih dilakukan anak usia sekolah di Lampung Selatan (Lamsel), jadi kendala bagi Ardy Yanto, pegiat literasi motor perahu pustaka.

Ia menyebut sempat berhenti melakukan rutinitas membawa buku bacaan keliling. Sebagai pegiat pustaka bergerak memakai motor bantuan perpustakaan nasional (Perpusnas) kegiatan keliling sempat terhenti.

Kerinduan anak-anak yang kerap didatangi pada wilayah Kecamatan Bakauheni, Rajabasa mendorong ia tetap bergerak membawa buku bacaan. Sistem belajar dalam jaringan selama masa pandemi sebutnya ikut menurunkan minat anak membaca buku.

Tetap berkeliling membawa buku, melakukan sosialisasi protokol kesehatan jadi acuan baginya. Berbekal hand sanitizer, face shield, pendeteksi suhu tubuh (thermogun) aktivitas sebagai relawan literasi tetap dijalankan. Akses buku bacaan menurutnya butuh tindakan jemput bola dengan cara mengunjungi langsung anak anak dengan berbagai buku bacaan.

“Saya yang harus aktif datang berkeliling ke dusun perkampungan nelayan, menyeberangi laut ke Pulau Sebesi, Pulau Rimau Balak tentunya dengan standar ketat protokol kesehatan karena pegiat literasi dibekali juga dengan standar prokes yang memadai,” terang Ardy Yanto saat dikonfirmasi Cendana News, Selasa (8/9/2020).

Kegiatan pustaka bergerak untuk berbagi rasa merdeka sebut Ardy Yanto ikut terpengaruh situasi kesehatan global. Sejumlah orangtua kerap masih ragu menerima aktivitas membaca buku yang dilakukan olehnya. Namun dengan standar protokol kesehatan sejumlah kegiatan mendistribusikan buku bacaan masih tetap bisa dilakukan olehnya.

Lihat juga...