Manfaatkan Pasar Online, Pedagang Batu Akik Bertahan dari Kelesuan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Booming batu akik pernah melanda Kota Semarang pada tahun 2015. Pada masa itu, puluhan pedagang akik bermunculan. Mereka menjajakan dagangan di berbagai tempat dan kesempatan. Bahkan Pemerintah Kota Semarang, sampai menyediakan lokasi khusus di Pasar Dargo Semarang, sebagai sentra batu akik.
Setiap hari, ratusan penggemar akik, dipastikan memadati pasar batu akik terbesar di Kota Semarang tersebut. Mereka tidak hanya datang dari Kota Semarang, namun juga berbagai wilayah di sekitarnya.

Namun itu dulu, kini saat masa keemasan tersebut lewat, kondisinya berbalik arah. Meski puluhan kios penjual batu akik dan batu mulia di pasar Dargo Semarang masih tertata rapi, namun jumlah pengunjung atau pembeli bisa dihitung dengan jari.
Sehari-hari pasar tersebut lengang, hanya ada satu dua orang yang datang melihat-lihat koleksi batu akik yang dipajang oleh para pedagang.
“Memang kondisinya sekarang seperti ini, sepi, meski tetap ada yang datang, lihat-lihat, atau bahkan membeli,” papar Anang, pedagang sekaligus pemilik kios Arjuna Permata saat ditemui di Pasar Dargo Semarang, Selasa (8/9/2020).
Dijelaskan, pembeli batu akik dan batu mulia di pasar Dargo memang turun drastis, dibanding lima tahun lalu, saat demam batu akik melanda Kota Semarang.
“Ramai-ramainya itu 2015, kemudian mulai turun. Mulai 2016 sampai pertengahan tahun 2019 sepi, saking sepinya, banyak pedagang yang pindah, tidak berjualan lagi disini. Dulu ada banyak, sekitar 50-an pedagang, sekarang paling tinggal 20 pedagang,” lanjutnya.