Perkuat Daya Saing Di Era Digital, BMM DIY Gelar Pelatihan di Desa Wisata Nglinggo Kulonprogo

KULON PROGO – Berkolaborasi dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) DIY, pengelola Desa Wisata Nglinggo yang terletak di lereng perbukitan Menoreh, Samigaluh, Kulon Progo, menyelenggarakan kegiatan program pelatihan digitalisasi dan pemasaran produk wisata, bagi sejumlah warganya.

Pelatihan ini diikuti oleh pengelola desa wisata, pelaku UMKM, tokoh masyarakat, serta kalangan muda. Tujuannya adalah untuk memperkuat daya saing Desa Nglinggo di era digital dan memadukan potensi alam dan budaya lokal dengan pendekatan edukatif berbasis teknologi.

Muhammad Haidar Hilmi, perwakilan dari BMM DIY, mengatakan bahwa digitalisasi bukan hanya sekadar mengenalkan teknologi, melainkan juga tentang cara menyampaikan cerita dan nilai-nilai lokal melalui media baru. Menurutnya, produk khas desa seperti gula aren, susu kambing, teh, dan kopi bisa menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya dan kearifan lokal secara luas.

“Digitalisasi itu bukan hanya soal teknologi, tapi bagaimana kita bercerita dan mengedukasi melalui media baru. Produk seperti gula aren, susu kambing, hingga teh dan kopi bisa menjadi pintu masuk untuk mengenalkan nilai-nilai lokal,” kata Haidar, Jumat (24/5).

Ia menambahkan, kekuatan desa wisata tidak hanya terletak pada keindahan alam, tetapi juga pada aktivitas keseharian warga yang autentik dan memiliki daya tarik edukatif. Konten yang dikembangkan tidak hanya berupa promosi visual, tetapi juga berbentuk narasi mendalam dan pengalaman langsung yang dapat dijadikan paket wisata edukatif.

Senada dengan itu, Anton Nugroho selaku pengelola Desa Wisata Nglinggo menjelaskan bahwa selama ini kehidupan warga telah terintegrasi dengan aktivitas wisata. Mulai dari proses pengolahan gula aren secara tradisional, pemerahan susu kambing, hingga produksi teh dan kopi, semuanya merupakan bagian dari rutinitas warga yang kini mulai dikemas lebih menarik bagi wisatawan.

Lihat juga...