Kemarau, Petani di Lamsel Panen Cabai Jawa

Editor: Koko Triarko

Ahyar, salah satu warga yang memanfaatkan kebun untuk menanam puyang, hanya memiliki puluhan tanaman. Semula ia tidak secara khusus membudidayakannya. Namun, tanaman puyang tanpa rambatan menjadi gulma bagi lahan pertanian jagung. Sebagai tegakan untuk merambat, tanaman jati putih digunakan. Tanaman merambat tersebut, menjadi penghasilan selingan bagi petani.

“Pembeli sebagian pedagang jamu, karena hasil panen sedikit, jadi saya persilakan panen sendiri,”paparnya.

Bagi pedagang jamu, panen dilakukan saat basah. Puyang yang akan digunakan harus direbus bersama racikan bumbu lain. Ia menerima uang Rp25.000 untuk per kilogram puyang yang dibeli. Meski lebih rendah dari saat kering, ia menyebut puyang bisa dimanfaatkan daripada harus rontok tidak dipanen. Puyang yang tumbuh di sejumlah pohon, sekaligus menjadi penanda pagar dengan kebun milik petani lain.

Lihat juga...