Nona Manis, Camilan Lezat Berbentuk Mungil Nan Menggoda
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Salah satu camilan tradisional alternatif untuk dinikmati saat akhir pekan adalah kue nona manis. Kue dengan warna dominan hijau dan putih tersebut memiliki bentuk bulat, mungil dan menggoda untuk disantap.
Harisnawati, pelestari kuliner tradisional kue nona manis menyebutkan, camilan tersebut cukup diminati masyarakat dan menjadi warisan leluhur. Sebab kue nona manis dikenal sebagai jajanan khas Bugis di Sulawesi tempat asal keluarganya.
Warga Dusun Rejosari II, Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan (Lamsel) itu menyebutkan, semula pembuatan kue nona manis dilakukan untuk sajian saat pesta pernikahan, kelahiran anak, khitanan dan acara keagamaan. Namun seiring perkembangan zaman, nona manis kerap dibuat untuk acara arisan, pertemuan dan camilan santai bersama keluarga.
“Bentuknya bulat mungil dominan diberi warna hijau pandan dengan warna putih bagian tengah menggoda untuk disantap karena sekali gigit pasti ingin menambah lagi,” terang Harisnawati saat ditemui Cendana News, Sabtu (13/6/2020)
Sebagai camilan tradisional, Harisnawati berbagi resep bahan pembuatan. Yakni tepung maizena atau tepung jagung, tepung terigu, santan kelapa, gula pasir, pasta pandan, tepung beras.
Semua bahan yang disiapkan akan diproses secara terpisah. Pertama bahan tepung maizena akan diencerkan menjadi adonan ,hal yang sama dilakukan pada tepung terigu. Tepung maizena yang dibuat menjadi adonan akan dicampurkan memakai alat pengocok kue (mixer). Dicampurkan di dalamnya gula pasir, garam, telur, pasta pandan hingga tercampur sempurna.
“Khusus untuk tepung terigu yang akan dibuat fla diadon memakai air hangat agar sedikit matang untuk memudahkan perpaduan dengan tepung maizena,” beber Harisnawati.