Pengeboman di Flotim Berkurang, Ikan Mulai Merapat ke Laut Dangkal
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
MAUMERE — Operasi yang digelar tim gabungan di kabupaten Flores Timur provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang melibatkan dinas Perikanan. Satwas SDKP, Lanal Maumere, Polairud Polda NTT serta LSM WCS secara gencar selama 3 tahun terakhir membuat aktivitas pengeboman ikan berkurang.

Beberapa pelaku pengeboman ikan asal kabupaten Ende, Sikka maupun Flores Timur yang ditangkap pun diproses hukum dan dipenjara sehingga membuat pelaku pengeboman ikan di laut Flores Timur mulai menurun drastis.
“Dampaknya mulai terasa dimana ikan tuna dan cakalang yang dulunya biasa bergerombol di ujung selat Gonsalu antara ujung timur pulau Flores dan Adonara pun mulai datang kembali,” sebut Apolinardus Y. L. Demoor, kepala bidang Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Perizinan Usaha, Dinas Perikanan Flores Timur, NTT, Rabu (6/5/2020).
Dus, sapaannya menyebutkan, jarak melaut dari pelabuhan TPI Amagarapati kota Larantuka hanya sekitar 3 mil sudah bisa menemukan gerombolan ikan cakalang dan tuna seperti yang dulunya selalu terlihat.
Selain itu tandasnya, sepinya aktifitas kapal Pole and Line (Huhate) yang biasa menangkap ikan tuna dan cakalang turut memebri andil terhadap banyaknya gerombolan ikan.
“Memang saat ini sedang musim tangkapan ikan tuna dan cakalang.Banyak kapal penangkap tidak beroperasi akibat ketiadaan modal untuk biaya melaut akibat dampak dari penyebaran virus Corona,” sebutnya.