Pandemi Tak Hambat Layanan Jasa Iradiasi IGMP BATAN

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Totti berharap, dengan tetap beroperasinya IGMP menjadi bentuk komitmen BATAN untuk tetap mendukung roda perekonomian, khususnya pada saat pandemi Covid-19. Selain itu, dengan beroperasinya IGMP diharapkan dukungan terhadap industri bahan makanan, obat dan alat kesehatan tetap berlangsung.

“Dengan demikian perekonomian secara nasional akan terbantu dan tetap berputar, meskipun sumbangan yang diberikan oleh IGMP masih dalam skala kecil,” tegasnya.

Kepala Loka IGMP, Indra Milyardi mengatakan, meskipun IGMP tetap beroperasi selama pemberlakuan PSBB namun jumlah jam operasi dikurangi menjadi 12 jam perhari dari sebelumnya 24 jam perhari. Pengurangan jam operasi ini sebagai upaya mengurangi interaksi sosial antar pekerja dan pelanggan dalam rangka mengurangi penyebaran covid-19.

“Selama PSBB, setiap hari IGMP dioperasikan oleh 8 orang pekerja yang terdiri dari 3 operator, 4 teknisi, dan 1 pekerja lapangan,” ujarnya.

Jumlah pelanggan yang memanfaatkan jasa IGMP selama penerapan PSBB ini menurut Idra, tidak mengalami penurunan yang signifikan, bahkan terdapat perusahaan tertentu yang mengalami kenaikan produksinya. Sejak pertengahan Maret hingga April 2020, jasa iradiasi yang dikerjakan IGMP rata-rata mencapai 20 ton per minggu.

“Pemintaan untuk layanan jasa iradiasi selama pandemi Covid-19 ini masih stabil, namun jam operasi IGMP dibatasi, sehingga terjadi antrian pengerjaan yang cukup panjang. Hal ini dikarenakan jam operasi IGMP dikurangi dari 24 jam menjadi 12 jam per hari,” pungkasnya.

Lihat juga...