Pasar Baru Kranji Bekasi Siap Direvitalisasi
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Rukun Warga Pasar (RWP) Baru Kranji, di Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, berharap wacana revitalisasi segera dilaksanakan. Pasalnya, kondisi pasar tersebut sangat memprihatinkan, Selain becek, bau dan pengap, juga sudah mulai ditinggalkan oleh konsumen.
Dari empat pasar tradisional di Kota Bekasi, yang akan dilaksanakan revitalisasi, yang paling siap adalah Pasar Baru Kranji. Kondisi tersebut berbeda dengan tiga pasar lainnya, seperti pasar Baru Jatiasih, Bantargebang dan Family Mart di Medansatria, yang mengalami gejolak penolakan dari pedagang pasar, tertutama terkait harga jual kios yang ditawarkan pengembang.
“Pasar Baru Kranji, kuncinya kebersamaan dan keterbukaan melibatkan semua pedagang pasar. Awalnya, wacana revitalisasi bukan tidak ada gejolak, tetap ada, tapi kami sebagai rukun warga pasar (RWP) terus melakukan musyawarah mufakat dengan seluruh pedagang pasar,”ucap Ahmad Jawahir, Ketua RWP Baru Kranji, kepada Cendana News, Selasa (21/1/2020).
Dikatakan, saat ini semua pedagang pasar berharap segera dilakukan revitalisasi, karena sudah siap, seperti Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk 1.500 pedagang sudah disiapkan lokasinya tidak jauh dari lokasi pasar.
Hal lain adalah HPTD atau izin pasar sudah habis masa berlaku. Kondisi pasar, jelasnya, sudah tidak memungkinkan lagi. Banyak kios yang kosong, ditambah lagi pasar becek.
“Dengan kondisi sekarang, Pasar Baru Kranji tidak mungkin bisa menarik konsumen. Hal tersebut juga menjadi alasan mendesak segera dilakukan revitalisasi,” tukasnya.
Sri Mulyono, Bendahara RWP menambahkan, bahwa berkat kebersamaan dan keterbukaan, harga kios yang ditawarkan pengembang awalnya lebih tinggi. Tetapi setelah negosiasi RWP dan pedagang pasar sendiri akhirnya disepakati harganya.