Tak Diimbangi Kualitas, Bonus Demografi Akan Percuma
Editor: Koko Triarko
MALANG – Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika, mengatakan, negara-negara yang sebagian besar penduduknya berada di rentang usia 15-64 tahun tergolong negara yang memperoleh berkah demografi, karena penduduk mereka termasuk dalam usia produktif.
“Asumsinya, penduduk mereka bisa menyumbangkan tenaga, pikiran, inovasi, gagasan dan karya yang terbaik, sehingga bisa membuat negara tersebut melesat dengan cepat, khususnya dalam pertumbuhan ekonomi,” saat memberikan kuliah perdana mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB), di gedung Samantha Krida UB, Senin (19/8/2019).
Menurutnya, pada 2018, usia produktif di Indonesia sudah mencapai 68 persen dari total penduduk. Sehingga, diperkirakan periode puncak Indonesia dalam urusan berkah demografi akan terjadi pada 2020 hingga 2025. Setelah itu, akan mengalami penurunan proporsi usia produktif hingga pada 2035.

“Jadi, lima tahun yang akan datang merupakan periode puncak dari berkah demografi di Indonesia. Setelah itu, diberi waktu sepuluh tahun berikutnya untuk terus memacu perekonomian,” jelasnya.
Menurutnya, jika komposisi usia produktif cukup besar, maka negara tersebut akan berpeluang untuk membuat lompatan yang jauh. Tetapi menjadi percuma, jika memiliki komposisi masyarakat yang usia produktifnya banyak, tapi dari sisi kualitas dan mutunya tidak memadai, sehingga tidak bisa menjadi sandaran bagi kemajuan suatu bangsa.