PURWOKERTO – Peluncuran standar Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik atau mobile banking, QR Code Indonesian Standar (QRIS) oleh Bank Indonesia, diyakini akan mampu mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah-daerah. Sebab, transaksi UMKM makin mudah dan bisa menjangkau semua kalangan.
Kepala Bank Indonesia Purwokerto, Agus Chusaini, menjelaskan, sejauh ini memang belum ada data angka UMKM di wilayah BI Purwokerto yang menggunakan aplikasi uang elektronik. Namun, hal tersebut dapat dipantau dari banyaknya UMKM yang sudah menggunakan aplikasi go food dan sejenisnya.
“Data yang ada sekarang masih pada skala nasional, ini baru proses untuk dipisahkan per provinsi dan seterusnya. Tetapi dari ramainya aplikasi pemesanan online, bisa dilihat banyaknya UMKM yang sudah masuk di dalamnya,” terangnya, Senin (19/8/2019).
Dan, peluncuran QRIS, lanjutnya, akan memperluas jaringan transaksi, bahkan bisa digunakan seluruh lapisan masyarakat, baik domestik maupun luar negeri. Transaksi dilakukan dengan mudah dan cepat serta efisien, karena satu kode QR bisa dipergunakan untuk semua aplikasi.
“Jadi kalau ada turis manca negara yang datang dan berbelanja sovenir maupun makanan dan oleh-oleh di UMKM, bisa menggunakan QRIS, karena aplikasi ini sifatnya universal, gampang, menguntungkan dan langsung, transaksi dilakukan secara cepat,” tuturnya.
Implementasi QRIS secara nasional, efektif berlaku mulai 1 Januari 2020, untuk memberikan masa transisi persiapan bagi penyelenggara jasa sistem pembayaran.
Menurut Agus, penerapan QRIS tidak akan sulit, mengingat selama ini transaksi nontunai terus mengalami peningkatan. Pada 2018, peningkatan mencapai 281 persen. Pada 2017, nilai transaksi Rp12,3 triliun, meningkat menjadi Rp47,2 triliun pada 2018.