Gudep Rama Shinta TMII Wujud Bakti Ibu Tien Soeharto
Editor: Koko Triarko
Dalam pengembangannya, Gudep Rama Shinta TMII juga rutin mengadakan Gelar Senja, sejak 1991. Gelar Senja yang diprakarsai ide cemerlang Ibu Tien Soeharto, ini diadakan pada tanggal 17 setiap bulannya, di Plaza Tugu Api Pancasila TMII.
“Gelar Senja ini kreativitas yang disajikan anggota Pramuka. Dulu sifatnya internal, belum menyertakan kwarda dari luar TMII,” ujarnya.
Namun seiring waktu, acara ini merangkul Kwarda se-jabodetabek dan bahkan provinsi daerah. “Pada masa pengurusan saya, sudah mengajak sampai Kwarda provinsi atau kabupaten-kabupaten. Yang saya ingat adalah Purworejo, Lampung dan Bengkulu,” imbuhnya.
Dalam Gelar Senja itu, para anggota Pramuka menampilkan tata upacara dan apresiasi kreativitas mereka, dengan ditonton banyak pengunjung TMII.
“Tujuan diadakan Gelar Senja, sesuai yang disampaikan Ibu Tien Soeharto, adalah untuk menanamkan jiwa cinta Tanah Air, semangat patriotisme, memperkuat jejaring dan silaturahmi antargerakan Pramuka se-Indonesia,” jelas Djoko.
Terkait penilaian sebagian orang, bahwa Gudep Rama Shinta TMII sudah mati, Djoko menegaskan, Gudep ini bukan mati, tapi vakum karena para pengurusnya banyak kegiatan.
“Sehingga mereka lupa, bahwa ada kewajiban yang diamanahkan Ibu Tien Soeharto untuk mengembangkan Gudep Rama Shinta TMII, ini tidak boleh punah,” tukasnya.
Djoko berharap, adanya regenerasi para pengurus. Yang kemudian mereka akan merevieu kembali marwah TMII. “Jadi, TMII itu punya marwah, punya ruh. Nah, ruh itu hanya bisa hidup dan langgeng kalau pengurus-pengurus di TMII menghidupkan ruh itu,” tukasnya.
Menurutnya, TMII sangat besar sekali cakupannya. Dan kalau kita bicara metafisika itu ada aura.