Belajar Sejarah Islam Nusantara di TMII

Editor: Satmoko Budi Santoso

Sejak tahun 2017, jelas dia, pihaknya terus menambah koleksi manuskrip. Selain juga menambah koleksi museum untuk menyelamatkan peninggalan sejarah.

“Tahun2018, ada 17 manuskrip yang kita beroleh dan ada hibah 9 manuskrip. Dan tahun 2019 juga masih terfokus pada manuskrip, juga beberapa koin dari kerajaan Nusantara. Data terakhir koleksi lebih dari 1000,” ujarnya.

Terkait pengunjung menurutnya, sebagian besar dari sekolah mulai TK hingga perguruan tinggi. Program edukasi yang disajikan Bayt Alquran dan Museum Istiqlal menjadi kegiatan menarik bagi mereka. Seperti workshop dan seminar tentang Islam.

“Program edukasi yang sifatnya reguler, jadi selain mereka keliling melihat koleksi juga bisa menonton film sejarah Alquran,” tandasnya.

Sumiyati, guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Barkah, Tangerang, mengaku sekolahnya mengajak muridnya berkunjung ke TMII. Ini merupakan program sekolah untuk memperkenalkan para siswa tentang khazanah budaya Indonesia.

“Tadi, kita ke museum PP IPTEK, terus ke Bayt Alquran dan Museum Istiqlal. Kunjungan ke museum ini untuk memperkenalkan sejarah Islam di Indonesia, supaya mereka lebih mencintai Alquran dan lebih termotivasi baik belajar membaca maupun penulisan kaligrafi,” jelasnya.

Lihat juga...