Belajar Sejarah Islam Nusantara di TMII

Editor: Satmoko Budi Santoso

Adapun Mushaf Pusaka. Ini mushaf bersejarah bagi bangsa Indonesia yang ditulis atas prakarsa presiden pertama RI, Soekarno, sekaligus merupakan mushaf resmi yang ditulis pertama kali setelah kemerdekaan RI.

Penulisan dilakukan oleh Prof. H. Salim Fachry, guru besar UIN Jakarta, pada tahun 1948 sampai 1950. Alquran ini berukuran kertas 75×100 cm ditulis dengan khat naskhi. Mushaf ini dianggap sebagai hadiah dari umat Islam atas kemerdekaan Indonesia.

Ada koleksi menarik adalah Alquran setebal 598 halaman. Koleksi itu berusia 200 tahun berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mushaf Alquran tulisan tangan yang telah robek di sejumlah bagian itu digunakan oleh Sultan Bima terakhir, Muhammad Salahuddin. Mushaf tersebut dia pakai sejak kecil belajar mengaji hingga menjadi sultan.

Mushaf tersebut diserahkan dengan sukarela oleh Siti Maryam Salahuddin SH ke Bayt Alquran dan Museum Istiqlal.

Tersimpan juga sejumlah mushaf bersejarah lainnya. Misalnya, mushaf Alquran standar braille, manuskrip kuno Alquran dari berbagai daerah, mushaf terjemahan dari manca negara, dan sebagainya.

Bayt Alquran dan Museum Istiqlal menggambarkan bagaimana Islam yang ada di Indonesia. Baik dari sisi cara ibadah dan seni budaya. Juga dilengkapi mulai dari arsitektur Islam sejak zaman peralihan Hindu ke Islam, sampai arsitektur Islam modern tersaji koleksinya di Museum Istiqlal.

Koleksi ragam tekstil, busana muslim dan seni rupa tradisional serta modern juga menghiasi ruangan museum ini. Ragam koleksi itu datang dari para kolektor dan pemilik benda bersejarah, baik lembaga maupun perorangan. Juga dari seniman Indonesia, Singapura, Brunei, dan yang terpilih dari pameran seni rupa kontemporer.

Lihat juga...