Sewa Alsintan Mulai Dilirik Petani di Lamsel
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Memasuki masa panen dan tanam pertama (MT1) atau masa rendengan, permintaan terhadap jasa penyediaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) di Kabupaten Lampung Selatan mulai meningkat.
Chandra (30), salah satu pemilik jasa penyewaan Alsintan jenis traktor menyebutkan, saat ini, jasa sewa Alsintan sudah mulai digunakan petani untuk mempercepat pengolahan lahan. Proses yang cepat membuat sistem pengolahan lahan dengan cara tradisional ataupun menggunakan kerbau mulai ditinggalkan.
“Tenaga manusia untuk mencangkul lahan sawah bahkan sudah tergantikan Alsintan jenis traktor,” sebutnya kepada Cendana News, Selasa (18/12/2018).
Sesuai kesepakatan, upah jasa traktor pada lahan sawah seluas seperempat hektare dipatok Rp400.000. Upah tersebut mencakup dari proses membajak, menghaluskan hingga lahan sawah siap ditanami.
“Proses tersebut membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga hari bahkan lebih sesuai luasan lahan. Sementara untuk penghalusan galengan atau pemisah antar petak sawah dilakukan dengan cangkul oleh pemilik lahan sawah,” terangnya.
Sekali masa tanam Chandra bisa mendapatkan hasil hingga Rp5 juta dari satu traktor yang digunakan untuk memperbaiki alat dan sebagian ditabung membeli traktor baru.
Pemilik usaha jasa traktor lain, Suroto di Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan mengaku sewa alsintan mulai umum digunakan petani. Sebagian petani yang terbatas modal belum bisa membeli bisa menyewa.
