Abiu, Sawo Australia yang Berasal dari Brazil

Editor: Mahadeva

JAKARTA – Abiu atau sawo Australia, mungkin masih jarang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Walaupun bernama sawo Australia, Marketing Communication Taman Buah Mekarsari, Firman Setiawan, menyebut, buah itu bukan asli dari Australia.

Buah tersebut, berasal dari Brazil hingga Peru. Australia, dikenal sebagai negara yang berhasil membudidayakan buah tersebut. Kegiatannya ada di North Queensland. Pohon abiu, dapat tumbuh baik di iklim tropis maupun sub tropis. Pohonnya, mampu beradaptasi baik di daratan rendah hingga daratan tinggi. “Abiu ini termasuk tanaman yang cepat berbuah. Dalam waktu dua tahun sejak ditanam, abiu sudah masuk masa berbunga,” kata Firman,  Selasa (25/12/2018).

Setelah berbunga, dalam waktu dua bulan, sudah mulai menghasilkan buah. Pada awalnya, buah berwarna hijau, dan akan berubah menjadi kuning terang saat matang. “Jadi dalam setahun itu bisa dua kali berbuah,” tambahnya.

Buah abiu yang dipotong melintang dan dimakan menggunakan sendok – Foto Ranny Supusepa

Tanaman yang bernama latin Pouteria caimito itu, memiliki batang berkayu yang padat dan berat. Di habitat aslinya, abiu mampu tumbuh hingga lebih dari 15 meter.  “Seperti biasa,  di Mekarsari kita melakukan pemangkasan untuk memudahkan perawatan dan proses pemanenan. Daun abiu tidak terlalu lebar, sekitar tiga hingga enam sentimeter, dan panjang daun antara 10 hingga 20 sentimeter,” papar Firman.

Buahnya berbentuk lonjong atau bulat, dengan ukuran diameter antara enam hingga 12 sentimeter.  Berat buahnya antara 150 hingga 500 gram. Bunganya berwarna putih kehijauan, memiliki panjang empat hingga delapan milimeter. Bunga biasa tumbuh secara bergerombol.  “Warna daging buahnya putih bening dengan rasa manis yang segar. Daging buahnya lembek dan berat. Sehingga kalau ingin memakannya, tinggal potong melintang atau membujur lalu makan menggunakan sendok,” ucap Firman.

Lihat juga...