Pesantren Harus Didorong Lebih Berperan Bangun Bangsa
Jurnalis: Koko Triarko
Kelima, pesantren sebagai perekat persatuan bangsa dan penjaga NKRI. Pesantren dan para ulama pimpinan pesantren memiliki tanggung jawab menjaga persatuan bangsa. Keberadaannya sebagai ‘informal-informal leader’. Tidak hanya sebagai contoh dalam berperilaku, namun turut serta mengarahkan masyarakat, agar menjaga persatuan dan persaudaraan kebangsaan.
“NKRI adalah anugerah yang harus kita syukuri dengan merawat dan mengelola dengan benar. Kemampuan kita, skala bangsa, mensyukuri NKRI dengan cara mengelolanya dengan benar, memancing curahan rahmat Allah SWT, untuk menjadikan bangsa kita bangsa yang adil, makmur di bawah ridho-Nya,” terang Tutut Soeharto.
Keenam, pesantren sebagai penjaga Pancasila. Bahwa, Indonesia memiliki ideologi negara, Pancasila, yang bersumber dari nilai-nilai universal ajaran agama.
“Bahwa, bangsa yang harus kita wujudkan adalah bangsa yang ber-Ketuhanan. Maka, peranata kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan yang harus diwujudkan adalah peranata yang bersumber dari nilai-nilai Ketuhanan, Sila pertama Pancasila,” jelas Mbak Tutut.

Demikian pula, sambungnya, keempat sila lainnya Pancasila. Semua berdasarkan ajaran-ajaran agama, yang diturunkan Allah SWT, melalui Nabi Muhammad SAW, bagi umat manusia.
“Karenanya, pesantren harus menjadi garda depan dalam menjaga dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila,” simpul Tutut Soeharto.