Pesantren Harus Didorong Lebih Berperan Bangun Bangsa
Jurnalis: Koko Triarko
JAKARTA — Di hadapan ribuan santri di Jawa Timur, Siti Hardijanti Rukmana mengungkapkan tujuh peran penting pondok pesantren sejak zaman prakemerdekaan hingga sekarang. Hal ini dinilai penting untuk disadari kembali, mengingat keberadaan pesantren yang sejak awal menempa generasi anak-anak didik.
Pertama, kata putri sulung Presiden Soeharto, ini, pesantren sebagai salah satu investor pengembangan sumberdaya manusia bangsa Indonesia. Dulu, katanya, pesantren bukan hanya sebagai lembaga pendidik. Namun, juga sebagai benteng pertahanan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan. Banyak pejuang-pejuang perlawanan terhadap penjajah muncul dari kalangan pesantren.
“Setelah merdeka, pesantren menghadapi perang dalam bentuk baru, yaitu memerangi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Maka, fokusnya ikut membangun sumberdaya manusia untuk mengisi dan memperjuangkan kemajuan bangsa, dalam iklim kemerdekaan,” terangnya.
Pesantren pun kemudian banyak berbenah. Tidak hanya mengajarkan ilmu agama, namun mengkombinasikan dengan ilmu pengetahuan umum sebagaimana yang diajarkan di lembaga pendidikan formal.
“Pesantren tumbuh dan dibangun berdasarkan swadaya, maka sebenarnya pesantren merupakan salah satu investor dalam penyiapan SDM untuk pembangunan bangsa. Karena itu, sebagaimana pesan Bapak (Presiden Soeharto -red), pesantren harus didorong untuk semakin berperan dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam penyiapan SDM-SDM pembangunan yang berkualitas,” jelas Tutut Soeharto.
