Tutut Soeharto: Dharmais Bantu Masyarakat tak Mampu Jadi Mandiri

JEMBER — Putri Presiden kedua RI HM Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau akrab disapa Tutut Soeharto mengharapkan, silaturahmi yang telah terjalin selama ini dapat membawa manfaat serta mampu meningkatkan kualitas perjuangan kemanusiaan, sebagaimana misi Yayasan Dharmais.

Tutut menyebutkan, Yayasan Dharmais yang didirikan sejak 1975 oleh HM Soeharto diilhami oleh keinginan untuk mencapai kesejahteraan hidup lahir batin bagi seluruh masyarakat, dengan turut serta memperhatikan kehidupan sosial di Indonesia.

“Dharmais bertujuan untuk ikut serta meningkatkan kesejahteraan rakyat, agar tercapai kehidupan yang adil, makmur dan sejahtera,” sebut Mbak Tutut saat Pengarahan Silatnas FKPPBD dan Penandatanganan Prasasri Rumah Sehat KH. Muhammad Ma’sum Pondok Pesantren Al Islah Bondowoso, Sabtu (3/11/2018).

Tutut Soeharto saat menandatangani prasasti Rumah Sehat Kyai Ma’shum. Foto: Ist

Diterangkan, jalan yang ditempuh yakni membantu serta membina warga negara Indonesia yang hidupnya memiliki sejumlah keterbatasan, seperti yatim piatu, cacat jasmani (disable) maupun rohani, orang tua jompo, gelandangan dan sebagainya.

“Namun bapak (HM Soeharto) berpesan, agar semua bantuan tersebut jangan sampai membuat masyarakat malas. Bantuan tersebut harus membentuk masyarakat menjadi mandiri dan berkemampuan,” tambahnya.

Selain itu, Tutut Soeharto juga menceritakan, di awal 1976, Yayasan Dharmais sudah membuat pilot proyek penampungan orang-orang tuna wisma dan tuna karya, masing-masing di Cipaku dan Gunung Geulis, Bogor. Mereka diubah mentalnya dan diberi pembekalan keterampilan, kemudian disalurkan lewat Departemen Nakertranskop sebagai calon-calon transmigran program khusus.

Lihat juga...