Nelayan di Lampung Selatan Berhenti Melaut

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Cuaca tak bersahabat didominasi angin kencang dan gelombang tinggi, masih terjadi di wilayah perairan Lampung Selatan. Sejumlah nelayan di wilayah pesisir Way Muli, Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, pun memilih beristirahat dari aktivitas melaut.
Udin, nelayan di Dusun Minangrua, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, mengaku sudah istirahat melaut sejak sepekan lalu. Ia yang mempergunakan alat tangkap pancing rawe dasar dengan perahu ketinting, sangat berisiko terhantam ombak dibandingkan dengan perahu nelayan jenis bagan congkel dan perahu kasko.
Sejumlah nelayan pemilik bagan apung atau bagan drum, bahkan memilih meminggirkan bagannya, mengantisipasi bagan terbawa arus hingga ke kepulauan Krakatau.
Menurut Udin, bagan apung milik nelayan yang berada di perairan Bakauheni, sebagian ditempatkan di balik Pulau Mengkudu dan Pulau Sekepol, untuk menghindari terjangan angin dan ombak.  Bagan apung yang dipasang dengan jangkar saat gelombang tinggi pada malam hari, berisiko putus sehingga nelayan memilih menambatkan di tepi pantai. Bagan seharga puluhan juta rupiah itu kerap digunakan untuk menangkap ikan teri jengki dan teri nasi.
“Saat kondisi cuaca tidak bersahabat, nelayan kerap memilih bekerja sebagai petani karena sebagian juga memiliki kebun, sembari menunggu kondisi cuaca membaik. Namun ada yang memilih istirahat memperbaiki zaman,” terang Udin, saat ditemui Cendana News, Jumat (2/11/2018).
Serupa dengan nelayan di Minang Rua, sejumlah nelayan di Muara Piluk Bakauheni juga memilih tidak melaut. Gelombang tinggi dan angin kencang memaksa sejumlah nelayan pencari ikan tidak melaut. Sejumlah nelayan yang kerap melaut di wilayah kepulauan Rimau Balak, Kandang Balak, untuk mencari ikan teri, memilih beristirahat.
Ipung, salah satu pencari ikan dengan teknik pancing rawe dasar, mengaku memilih tidak melaut menunggu kondisi cuaca membaik. Ia menyebut, salah satu patokan untuk melaut bisa dilihat dari jalur transportasi kapal laut.
Saat kapal penyeberangan di pelabuhan Bakauheni menuju Merak kerap mengalami gagal sandar di pelabuhan Bakauheni, berarti cuaca cukup berisiko.
Lokasi dermaga tujuh pelabuhan Bakauheni yang berdekatan dengan dermaga milik nelayan tradisional, saat gelombang tinggi bahkan kerap mengakibatkan kapal roll on roll off (Roro) terseret arus ke dekat dermaga Muara Piluk.
“Banyak nelayan bagan congkel dan nelayan ketinting memilih untuk istirahat. Keselamatan jadi alasan untuk tidak melaut,” beber Ipung.
Imbas dari nelayan yang tidak melaut, sejumlah produsen teri rebus di Bakauheni pun memperoleh pasokan. Sementara, perubahan cuaca atau musim pancaroba diprediksi masih akan terjadi hingga pertengahan November.
Beruntung, Ipung yang memiliki istri sebagai pedagang kuliner di Jalan Lintas Sumatra, masih bisa mendapatkan pemasukan selama tidak melaut.
Sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung yang diperoleh Cendana News dari laman resmi, ketinggian gelombang 2.0-2.5 meter berpotensi terjadi pada perairan barat Lampung, Samudera Hindia Barat dan Selat Sunda Selatan Lampung. Prakiraan itu berlaku mulai Jumat, 2 November 2018 hingga Sabtu, 3 November 2018.
Kondisi sinoptik cuaca pada umumnya diperkirakan berawan hingga hujan ringan, arah angin pada umumnya bertiup dari arah timur laut hingga selatan, dengan ketinggian gelombang laut berkisar 0,3-2,5 meter. Sejumlah wilayah perairan barat Lampung didominasi kondisi cuaca berawan tebal, angin Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan angin 3-10 knots dan ketinggian gelombang 1-2 meter.
Perairan Samudera Hindia Barat Lampung kondisi cuaca hujan ringan, angin arah tenggara ke Selatan, kecepatan angin 5-20 knots, ketinggian gelombang 2-2,5 meter.
Selat Sunda bagian utara kondisi cuaca berawan, angin arah Timur Laut ke arah Tenggara dengan kecepatan angin 3-8 knots dan ketinggian gelombang 0,3-2 meter.
Selat Sunda bagian Selatan kondisi cuaca hujan ringan,angin bertiup dari timur laut ke Tenggara dengan kecepatan angin 3-10 knots, gelombang 0,3-2 meter.
Perairan timur Lampung cuaca hujan ringan, angin bertiup dari Timur ke Tenggara,kecepatan angin 3-16 knots, gelombang setinggi 0,3-1,2 meter.
Lihat juga...