Pempek Palembang Laku Keras di Bali
Editor: Satmoko Budi Santoso
Pemilihan bahan baku yang berkualitas tentu menghasilkan pempek yang mempunyai rasa yang begitu nikmat di lidah. Hal ini dibuktikan dengan tidak kerasnya pempek saat digoreng ke dalam minyak sepenuh disajikan kepada pembeli.
“Yang saya jual di sini termasuk lengkap Mas, mulai dari pempek kapal selam, hingga ukuran kecil,” kata Ceu Eha lagi.
Peminatnya lumayan cukup banyak di Bali khususnya di Kota Denpasar ini. Dalam sehari ia mampu menjual pempek berbagai jenis serta ukuran hingga ratusan porsi. Harganya pun relatif cukup murah dengan rata-rata harga per biji pempek mulai dari dua ribu hingga sepuluh ribu rupiah.
Selain menjual dengan mengontrak sebuah ruko kecil, ia dengan suaminya juga menjual pempek tersebut secara keliling Kota Denpasar. Tak tanggung-tanggung ia bisa meraup omzet hingga ratusan ribu setiap harinya.
“Ya lumayan banyak peminatnya, Mas. Yang paling laris pempek harga dua ribu dan pempek kapak selak dengan harga sepuluh ribu rupiah per bijinya,” pungkas ibu dengan dua anak ini.
Selain menjual pempek, Ceu Eha ini juga menjual makan khas Palembang sejenisnya, yaitu sperti Tek Wan dan Model.
Pempek khas Palembang ini ternyata sudah familiar bagi masyarakat Bali. Khususnya yang tinggal di Kota Denpasar. Selvi misalnya, wanita yang bekerja sebagai saleh narkotik di sebuah perusahaan swasta ini mengaku suka mengkonsumsi pempek karena enak. Selain itu, alasan keamanan makanan yang ia konsumsi ini menjadi faktor utamanya.
“Kan terbuat dari ikan tenggiri, Mas, tentu enak dan aman, dong,” kata Selvi kepada Cendana News saat ditemui usai membeli pempek di tempat Ceu Eha.
Ia mengatakan, dalam seminggu ia bisa membeli pempek ini sebanyak tiga kali untuk dikonsumsi. Dan tentu diantara sekian banyak penjual pempek di Denpasar ia lebih memilih pempek buatan Ceu Eha karena rasanya yang enak.