Pempek Dos, Pempek Tanpa Daging Ikan yang Tetap Menggoda Selera
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Pempek dos, adalah salah satu varian makanan olahan asal Palembang, Sumatera Selatan, yang dapat menjadi pilihan diakhir pekan. Penyebutan pempek dos, dikarenakan makanan khas Palembang tersebut dibuat tanpa menggunakan daging ikan.
Solihin, pedagang pempek dos menyebut, pempek pada umumnya dibuat dengan memakai daging ikan. Ada yang menggunakan ikan tenggiri, parang atau ikan belida. Namun demikian, pempek dos tetap menggoda selera untuk disantap, meski dibuat tanpa daging ikan.
Pempek dos merupakan olahan dari tepung sagu, bumbu yang diadon dan dibentuk menjadi berbagai jenis pempek. Pempek dos juga dibuat seperti pempek pada umumnya, berupa lenjer tanpa isian, pempek dengan berbagai isian mi bihun, telur, wortel, pepaya, ebi, keju, abon sapi. Sebagai pelengkap dan penambah cita rasa kelezatan kuah atau cuko dibuat dari gula aren, cabai, bawang putih, garam dan asam.
Penggunaan tepung sagu disebut Solihin untuk mendapatkan tekstur kenyal dari pempek. Adonan tepung sagu dibuat hingga kalis, kemudian dicampur bumbu bawang putih, garam, dan telur. Dengan menggunakan tambahan tepung terigu, pempek dos akan dicampur bumbu bawang putih dan kaldu ayam.
“Bahan pertama berupa tepung terigu akan dipanaskan dengan api kecil, lalu akan ditambahi tepung sagu dengan proses pengadukan agar bahan tidak mengeras, setelah bahan kalis bisa dibentuk menjadi lenjer, pempek isian, sesuai varian yang banyak disukai pelanggan,” terang Solihin saat ditemui Cendana News, Sabtu (28/11/2020) malam.
Solihin menyebut, dalam sekali produksi ia membuat pempek dengan 10 kilogram tepung terigu dan sagu. Takaran campuran tepung terigu dan sagu yang biasa digunakan tersebut, dapat membuat sekira 500 pempek dos. Pembuatan pempek uuran kecil, selain agar bisa mendapatkan jumlah banyak. Keberadaan konsumen dari kalangan menengah ke bawah, menjadi alasan lain untuk membuat pempek ukuran kecil yanh hanya dijual Rp1.000 perbuah.