Luky Riyanto: Pak Harto, Seorang Ayah Berhati Mulia
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Luky Riyanto, mantan kameramen TVRI, memiliki kedekatan emosional dengan Presiden ke-2 Indonesia, Jenderal Besar HM Soeharto. Separuh waktunya bertugas sebagai kameramen, diabadikan di Istana Negara meliput kegiatan Pak Harto.
“Terlepas orang mau ngomong apa, bagi saya, Pak Harto adalah seorang bapak berhati mulia. Saya merasa dekat dengan Pak Harto sebagai ayah, dengan tiga peristiwa yang saya alami,” kata Luky kepada Cendana News, Rabu (19/9/2018).
Ada tiga peristiwa yang berkesan di hatinya dan hingga kini tak terlupakan. Peristiwa pertama, ketika dirinya meliput pameran di Jakarta Convention Center (JCC) yang dihadiri Presiden Soeharto. Dengan kamera seberat 18,5 kilogram yang ditaruh diatas gerobak troli, Luky yang juga berada di atas gerobak bersiaga mengabadikan momen sebaik mungkin dengan kameranya.
Saat ditarik troli, roda gerobak sempat lepas. Kejadian ini terlihat oleh Pak Harto. Spontan Pak Harto mengingatkan dirinya agar hati-hati. “Mas-mas, hati-hati mas, kameranya,” kata Luky menirukan ucapan Pak Harto, kala itu.
Kemudian, saat dirinya berjalan mundur untuk mengambil gambar, Pak Harto kembali mengingatkan agar Dia berhati-hati. “Mas, hati-hati di belakang ada undakan” ujar Lucky kembali menirukan ucapan Pak Harto. Sambil menengok kebelakang Lucky mengaku langsung mengucapkan terima kasih kepada Pak Harto. “Terimakasih Pak Presiden,” ucap Luky mengulang ucapannya, yang saat itu langsung dibalas dengan senyum khasnya, yang membuat Luky semakin kagum.
Dalam kegiatan kenegaraan, ada aturan Kementerian Sekretariat Negara yang harus ditaati oleh media. Meliput kegiatan Presiden, untuk mengambil gambar harus berjarak lima meter. Tapi karena kamera Luky super berat dan juga kualitas zoom belum bisa mengambil gambar dalam jarak jauh, jika dipaksakan, maka bidikan kamera tidak bisa menghasilkan gambar yang sempurna, untuk tampilan Bapak Presiden.