Pensiunan Brigjen Pol ini Nyaleg dari Berkarya Karena Rindu Sosok Pak Harto
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
Mantan Kepala Biro Bekum Sarpras Mabes Polri ini menambahkan, politik baginya adalah sebuah media untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, politik juga bisa sebagai media dan seni pembelajaran bagaimana untuk dapat mencapai sebuah tujuan.

Dari politik mengetahui bagaimana praktik politik, bagaimana cara untuk sikap, dan bagaimana cara untuk bisa melakukan sebuah keputusan dari hasil musyawarah dan mufakat. Karena terlahir dari dunia Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), saat terjun ke dunia politik sangatlah jauh berbeda.
Sangat jauh berbeda antara dunia politik dengan dunia yang pernah ia lalui selama ini. Kalau di ABRI, sebutnya, khususnya di Polri, dulu memerintah karena yang diperintah memiliki dasar yang sama. Di dunia politik banyak sekali latar belakang yang harus diajak bersama-sama untuk mencapai tujuan terutama melalui musyawarah mufakat.
“Oleh sebab itu saya pribadi juga perlu belajar akan hal itu,” ujar bapak dengan lima anak ini.
Saat ditanya kesiapannya maju sebagai calon anggota DPR RI, Suharya tegaskan sudah siap 100 persen. Bahkan ia menargetkan pencapaian suara sebanyak 150 ribu hingga 200 ribuan dengan modal suara tidah hanya di Kota Denpasar melainkan di seluruh wilayah di Bali.
“Untuk di Bali sendiri bisa lolos jadi dewan itu dibutuhkan minimal 100 ribu suara. Saya pribadi optimis dapat lebih dari angka itu dan pasti lolos. Karena saya sudah memiliki konstituen yang sudah pasti di seluruh Bali,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Penasehat Partai Berkarya DPW Bali ini.