Mahasiswa Indonesia Ikut Kompetisi MT180 di Prancis

LONDON — Institut Prancis dan Kedutaan Prancis di Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) mengadakan Kongres Kerja Sama Indonesia-Prancis (Joint Working Group) dan Kompetisi MT180 di Futuroscope de Poitiers, Prancis, pada 26-28 Juni.

Acara itu dibuka Dubes Indonesia di Prancis, Hotmangaradja Pandjaitan, dan Dubes Prancis untuk Indonesia, Jean-Charles Berthonnet, dihadiri Dirjen Ristekdikti serta 200 perwakilan universitas Prancis dan Indonesia dan para peneliti muda dari kedua negara, laporan Atase Pers Institut Prancis di Indonesia (IFI), Dwi Setyowati, Jumat 29/6/2018).

Kompetisi MT180 Indonesia Edisi ketiga, terinspirasi dari Three Minutes Thesis (3MT) digagas oleh Universitas Queensland, Australia diadakan dalam rangkaian kongres diadakan Universitas Poitiers, Prancis di Futuroscope de Poitiers 15 rue de l’Hotel Dieu 86000 Poitiers.

Sebanyak sembilan doktor dan calon doktor mempresentasikan hasil riset S3 mereka dalam waktu tiga menit dan dalam bahasa Prancis di hadapan panel juri yang terdiri dari perwakilan Indonesia dan Prancis. Kompetisi yang digelar kedua kalinya ini terinspirasi dari Three Minutes Thesis (3MT) yang digagas Universitas Queensland, Australia.

Dalam kompetisi MT180 tahun ini, dengan dewan juri terdiri dari antara lain Pengajar Universitas Darwis Khudori, Kepala Kerja Sama Internasional Universitas Diponegoro Ita Widowati dan Kepala Riset IPGP Francois Beauducel, keluar sebagai pemenang pertama, Made Windu Antara Kesiman (Universit de La Rochelle) dengan disertasi berjudul Analisis Citra Dokumen Naskah Lontar Bali.

Lihat juga...