Sumsel Surplus Beras 2,3 Juta Ton
PALEMBANG — Produksi beras Sumatera Selatan terus meningkat setiap tahun atau surplus 2,3 juta ton sehingga bisa menyumbang bagi daerah lainnya dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok tersebut.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Selatan Erwin Noor Wibowo menyampaikan hal itu pada rapat dengar pendapat yang dipimpin Plt Ketua DPRD Sumatera Selatan, Uzer Effendi berkaitan dengan unjuk rasa BEM tentang penolakan kenaikan bahan bakar minyak, tolak impor beras, UU MD3 dan lainnya di Palembang, Senin (26/3).
Menurut Erwin, produksi beras di Sumatera Selatan dari tahun ke tahun terus meningkat sehingga dari total produksi mampu surplus sebesar 2,3 juta ton.
Surplus itu tentunya merupakan sumbangan Sumsel untuk kebutuhan pangan nasional. Pada saat isu impor beras itu kondisi di Sumsel panen pada Januari dan Februari itu seluas 191 ribu hektare dan jika dikalkulasikan produksi sekitar 950 ribu ton gabah kering giling (GKG) dan kalau beras menjadi 591 ribu ton, katanya.
Pada 2018 ini petani di Sumatera Selatan bisa mendapatkan harga beras yang layak.
Sementara Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Bakhtiar AS mengatakan beras impor tidak masuk ke provinsi ini.
Stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar tiga bulan ke depan, katanya.
Sementara terkait dengan harga bahan bakar minyak, Retail Fuel Manager PT Pertamina (Persero) MOR II Putut Adriatno menjelaskan, mengenai harga bahan bakar minyak tersebut merupakan kebijakan dari pusat dan pihaknya hanya sebagai pelaksana.