Yodha Suka Gatotkaca Karena Seperti Superman

Editor: Mahadeva WS

Seniman cilik Naufal Atandrita Yodha usai pentas di TIM, MInggu (25/2/2018) malam - Foto Akhmad Sekhu

JAKARTA – Kesenian tradisional Wayang Orang memiliki cara tersendiri untuk menarik minat anak-anak untuk proses regenerasi para pelakunya. Agar anak-anak mau ikut serta dalam pementasan, maka diselipkanlah keberadaan anak-anak dalam pementasan seperti pada pementasan Wayang Orang dengan lakon Srikandi Nekat di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Minggu (25/2/2018) malam.

Tangan kecil dari Naufal Atandrita Yodha tampak lincah bergerak mengikuti alunan instrumen gamelan. Seniman cilik tersebut terlihat tak canggung tampil di atas panggung dengan pakaian khas wayang orang.

“Dalam pentas Wayang Orang ini, saya berperan menjadi anak yang main bersama teman-temannya di halaman,” ujar penari cilik yang akrab disapa Yodha kepada Cendana News usai pementasan.

Anak kelahiran Jakarta, 12 Juli 10 tahun lalu tersebut mengaku sangat suka menari. Dan mengikuti pementasan tersebut menjadi kesempatannya  untuk mempertontonkan kemampuannya berolah rasa dan berkesenian. Anak kelas empat SD tersebut tidak keberatan untuk mengikuti latihan hingga beberapa hari sebelum menjalani pementasan.

Untuk bisa tampil luwes di atas pangung, Yodha menyebut butuh latihan yang tidak mudah. “Sulit gerakan tarinya, apalagi menari dengan banyak orang, harus bisa kompak dengan teman-teman oenari lainnya,” tandasnya polos.

Pementasan wayang orang di TIM tersebut tidak hanya menjadi ajang mempertunjukan hobi menarinya. Acara tersebut menjadi ajang yang memberikan pengalaman tersendiri bagi putra pasangan Iwan Sunaryoso dan Reny Meydianajanti tersebut.

Berkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi dan kesenangan sama, memberikan kesenangan tersendiri. “Teman-teman enak diajak nari,” tambahnya.

Lihat juga...