Anak Agung, 34 Tahun Tekuni Olahraga Karate

Editor: Koko Triarko

Anak Agung Gede Putra, atlet Karete di Denpasar. -Foto: Sultan Anshori. 

Waktu itu, ada segerombolan anak muda yang terlihat ramai di jalan. Dengan niat hati untuk menolong mereka,  namun niatan baik tersebut dibalas dengan tindakan kurang mengenakkan terhadap dirinya.

Bahkan, salah seorang dari lima gerombolan pemuda tersebut ingin melukai Agung dengan menggunakan sebilah pisau. Tanpa berpikir panjang, ia mengeluarkan keahlian bela dirinya untuk memukul mundur tindakan berbahaya mereka.

“Untung saya mempunyai bekal bela diri. Olahraga karate bagi saya selain untuk kesehatan juga bermanfaat untuk bisa menjaga diri, selain itu juga sebagai sarana untuk bisa mengolah diri terutama mental”, kata  bapak dua anak ini.

Berlatih karate selama kurang lebih 34 tahun lamanya, tentu tingkatan keilmuannya cukup mumpuni. Saat ini, ia sudah memegang sabuk hitam (Kuroobi/DAN). Selain itu, ia juga aktif mengajar privat bagi anak-anak dan remaja.

Sudah ribuan murid karateka (julukan bagi penyuka bela diri karate) yang ia didik. Dan, saat ini total ada sekitar 80an murid yang ada di Denpasar. Ia memiliki dua tempat latihan, yaitu di kawasan taman sungai taman pancing dan di salah satu sekolah SMA di Kota Denpasar.

“Saya ingin menularkan kebiasaan positif melalui olahraga karate. Selain itu, juga mengajari mereka dengan bekal ilmu bela diri. Dalam kegiatan latihan privat karate ini saya akui memang menerapkan bayaran, tetapi tidak terlalu mahal. Dan, nantinya iuran juga akan kembali ke mereka”, kata Agung.

Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit dipengaruhi oleh seni bela diri kenpo. Karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini pertama kali disebut “Tote” yang berarti seperti “Tangan China”.

Lihat juga...