Perahu Rusak, Nelayan Pantai Minang Rua, Rugi

“Bagan apung terbuat dari kayu dan bambu yang sudah ada di tepi pantai justru mengalami kerusakan parah. Bahkan ada empat bagan hancur saat ada di tepi pantai akibat gelombang tinggi,” beber Salimin.

Berdasarkan perhitungan, estimasi kerugian pemilik bagan yang rata-rata dibuat dengan biaya sekitar Rp30 juta dengan empat bagan di tepi pantai Minang rua yang rusak bisa mencapai Rp120 juta. Belum termasuk kerusakan bagan apung miliknya dan perahu nelayan lain bisa mencapai ratusan juta.

Kerusakan pada bagan apung milik nelayan diakuinya rata-rata terletak pada lampu-lampu penerangan, kerusakan kayu-kayu penopang, rumah peneduh dan pelampung yang terlepas. Butuh waktu hampir enam bulan memperbaiki bagan bahkan lebih jika membuat bagan dari awal.

“Setelah kondisi cuaca membaik kami harap bisa kembali melaut. Namun langkah pertama kami melakukan perbaikan bagan sebagai fasilitas untuk mencari ikan teri,” ungkap Salimin.

Dampak gelombang tinggi di pantai Minang Rua tersebut dari pantauan Cendana News, selain merusak peralatan perahu dan bagan nelayan juga mengakibatkan ratusan kubik sampah menepi di pantai Minang Rua. Beruntung tidak ada rumah warga mengalami kerusakan.

Warga setempat menyebut butuh waktu sepekan lebih untuk membersihkan sampah yang mengotori pantai di wilayah tersebut dengan cara membakar dan memilah sampah yang bisa dimanfaatkan seperti kayu yang bisa dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan sampah plastik untuk didaur ulang.

Lihat juga...