Nelayan Harapkan Tanggul Pemecah Ombak pada Area Tambat Perahu

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Gelombang pasang angin Timur Lampung Selatan berimbas secara langsung bagi nelayan. Seperti yang disebutkan, Sobari, salah satu nelayan tangkap di Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang. Ia berharap pihak terkait dapat membangun tanggul pemecah ombak dan kolam tambat perahu untuk nelayan.

“Lokasi tambat perahu yang berhadapan dengan laut Jawa saat angin Timur dengan gelombang tinggi berpotensi mengakibatkan kerusakan perahu, normalnya harus ada kolam tambat yang memiliki tanggul penangkis agar perahu tetap aman,” terang Sobari saat ditemui Cendana News,Senin (19/10/2020)

Memasuki angin timur Sobari memilih istirahat untuk menghindari kerugian. Sebab ia dan sejumlah nelayan lain belum memiliki asuransi kecelakaan laut. Saat gelombang pasang sebagian memilih menyandarkan perahu di dekat pulau Sekhom Balak dan Sekhom Lunik melindungi terjangan angin kencang.

Usulan pembuatan pemecah ombak (break water) sebutnya telah dilakukan saat kunjungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ratusan nelayan yang memiliki perahu tangkap dengan ukuran 3 hingga 10 GT berharap pemecah ombak membuat nelayan tenang. Keberadaan tanggul penahan abrasi dari tumpukan batu di dekat tempat pendaratan ikan (TPI) Ketapang sebagian telah alami kerusakan.

“Imbas tanggul penahan abrasi rusak saat gelombang pasang kampung nelayan alami banjir rob,” cetusnya.

Bambang, nelayan lainnya menyebutkan, saat angin kencang dan gelombang pasang ia memilih sementara istirahat melaut. Perbaikan alat tangkap jenis jaring jadi kegiatan menunggu kondisi cuaca membaik.

“Saya kerap menunggu di tepi pantai sekaligus berjaga agar perahu yang ditambatkan tidak karam,” cetusnya.

Lihat juga...