Kemenpar: Akses ke Lokasi Wisata di Sumbar Belum Nyaman

PADANG — Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata RI, Esty Reko Astuty berkomentar soal kondisi jalan yang dinilai belum memadai untuk memberikan kemudahan akses dalam menuju lokasi wisata yang ada di Sumbar.

Hal tersebut dikatakannya, ketika mendatangi lokasi Grand Start di Istano Basa Pagaruyuang, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

Baca: Solok Selatan Dipastikan Dilalui Etape V TdS 2017

Meski telah dikawal dengan mobil patwal, masih menemukan kepadatan arus lalu lintas, sehingga dinilai menghambat kelancaran untuk mencapai lokasi wisata yang dituju.

“Seperti contohnya, saya saja yang sudah dikawal dengan mobil patwal, dari BIM (Bandara Internasional Minangkabau) untuk menuju Batusangkar butuh waktu 2,5 jam. Sekarang coba bayangkan, masyarakat umum atau wisatawan yang datang ke Sumbar ini, yang tanpa ada pengawalan dari kepolisian, bisa-bisa mereka sampai dengan waktu yang lebih lama,” ujarnya, Sabtu (18/11/2017).

Meski Pemerintah Provinsi Sumbar dan Pemerintah Kabupaten dan Kota terus melakukan upaya promosi pariwisata, sementara kondisi jalan yang dinilai tidak memadai, artinya bisa saja promosi yang dilakukan tidak sesuai dengan real di lapangan.

“Seandainya mereka (wisatawan) melakukan perjalanan yang begitu melelahkan. Sudahlah jauh, macet lagi. Nanti setiba di lokasi, mereka bukannya senang dengan tempat wisatanya, tapi malah merasa lemas karena lelah dalam perjalanan,” ujarnya.

Baca: Perbaikan Jalur TdS Tersisa di Daerah Terparah

Untuk itu, Kemenpar menyarankan kepada pemerintah daerah di Sumbar, lakukanlah cara supaya wisatawan itu nyaman dan aman serta merasa senang selama dalam perjalanan, ketika hendak menuju lokasi yang ditujukannya. Hal yang bisa dilakukan seperti pelebaran jalan, atau dengan cara lain yang bisa memberikan solusi terkait masih belum bagusnya akses jalan untuk berwisata ke Sumbar.

Lihat juga...