Petani Jagung Penengahan Kesulitan Pupuk

LAMPUNG — Sejumlah petani jagung di Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan mulai mengalami kesulitan melakukan pemupukan tahap kedua. Biasanya setelah umur 40 hari pada tanaman jagung memerlukan pemupukan kedua. Jagung itu ditanam di wilayah perkebunan Dusun Sideder Desa Banjarmasin.

Menurut Bardi (50) salah satu petani jagung saat pemupukan pertama pada lahan setengah hektare dengan bibit jagung yang ditanam mencapai 10 kilogram kebutuhan pupuk yang dikeluarkan mencapai 6,5 kuintal.

Proses pemupukan yang diupahkan tersebut diakuinya cukup lancar pada masa pemupukan pertama pada usia 20 hari meski kebutuhan pupuk lebih sedikit dibandingkan kebutuhan pemupukan pertama.

Petani pemilik lahan seluas 15 hektare di beberapa tempat tersebut mengaku sebagai petani jagung dirinya merupakan salah satu anggota kelompok tani Tunas Jaya di Desa Klaten Kecamatan Penengahan dengan beberapa lokasi penanaman di Desa Gandri, Banjarmasin, Klaten.

Sejak penjualan pupuk diterapkan dengan billing system secara online sehingga penebusan pupuk dilakukan ke bank yang sudah ditunjuk sehingga pupuk bisa dicairkan sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK).

Saat ini dengan anggota kelompok tani penanam jagung dengan jumlah sebanyak 25 orang kebutuhan pupuk hanya dijatah sebanyak 10 ton pupuk diantaranya jenis Urea,Ponska dan SP-36.

“Jika sebelumnya kebutuhan pupuk tidak dibatasi kami selalu bisa memenuhi kebutuhan pupuk dengan sistem bayar panen dan mengambil pupuk dari bos sementara sekarang pupuk harus dibayar di muka melalui kelompok,” terang Bardi saat ditemui Cendana News tengah melakukan penyemprotan rumput dengan herbisida serta melakukan proses pemupukan tahap kedua di lahan miliknya, Kamis (23/10/2017)

Lihat juga...