Petani Jagung Penengahan Kesulitan Pupuk

Meski pada lahan pertama yang dimilikinya sudah tercukupi untuk kebutuhan pupuk sebanyak 6,5 kuintal di lahan setengah hektare. Namun ia mengaku masih was was dengan kebutuhan pupuk total mencapai 12 ton untuk lahan sebanyak 12 hektare yang dimilikinya. Sementara kebutuhan bibit mencapai 45 kampil atau sebanyak 225 kilogram benih jagung jenis NK.

Sebagai langkah yang dilakukan olehnya ia harus terpaksa menebus pupuk dari kelompok lain yang tidak bisa menebus pupuk. Dalam prakteknya ia menyebut beberapa anggota kelompok mengajukan kebutuhan pupuk banyak namun tidak maksimal digunakan sehingga dipergunakan oleh Bardi yang juga berperan sebagai pengepul jagung saat masa panen tersebut.

Solusi mengatasi kebutuhan pupuk pada pemupukan kedua ia memberikan tambahan pupuk organik tambahan bernama Urea Nitrogen berfungsi mengembalikan tanah yang mati dan tidak subur.

Komposisinya untuk campuran sebanyak satu kuintal campuran Urea, SP-36, Ponska dengan tujuan memaksimalkan fungsi pemupukan. Ia mengaku saat ini harga persak pupuk jenis Urea seharga Rp115.000, pupuk SP-36 Rp120.000 dan pupuk Ponska 130.000 persak atau ukuran 50 kilogram.

Menurut Bardi dengan penerapan billing system menghindari penimbunan pupuk namun saat ini jika tidak ditebus bisa dipergunakan oleh petani lain yang masih ada dalam anggota kelompok karena kebutuhan pupuk untuk jagung dilakukan yang dilakukan secara bertahap.

Solusi mengatasi kebutuhan pupuk yang sulit didapat ia bahkan kerap menggunakan pupuk cair di jual bebas di kios kios pertanian sehingga mengurangi kebutuhan pupuk dari kelompok.

Ia menyebut dalam sekali panen seluas satu hektar dirinya bisa mendapatkan hasil panen maksimal 8 ton dengan asumsi satu ton jagung saat ini dengan harga perkilogram Rp3.000 dirinya bisa mendapatkan hasil Rp24juta untuk sebanyak 8 ton jagung yang dipanennya.

Lihat juga...