Panen Padi Melimpah Berkah Petani dan Buruh Penengahan
LAMPUNG — Masa panen padi di wilayah Kecamatan Penengahan yang serentak dilakukan oleh petani di Desa Tetaan,Desa Banjarmasin dan Desa Penengahan mulai dilakukan pada akhir Oktober dengan hasil cukup melimpah dibanding masa tanam sebelumnya.
Halim (39), warga Desa Tetaan Kecamatan Penengahan, pemilik lahan seluas setengah hektare menyebut sudah memperoleh hasil panen sebanyak 4 ton dari hasil panen padi varietas Ciherang yang ditanamnnya.
Faktor lancarnya pasokan air irigasi tanah yang masih dimanfaatkan para petani bersumber dari Gunung Rajabasa serta minimnya hama penyakit yang menyerang padi miliknya menjadi kunci melimpahnya hasil panen.
Sebagai petani penanam padi yang melakukan proses penanaman dengan sistem upahan hingga masa panen dengan hasil panen yang cukup melimpah sekitar 40 karung berisi masing masing 100 kilogram.
Meski hasil panen cukup melimpah dan harga gabah kering panen mencapai Rp5000 per kilogram atau Rp500.000 per kuintal, Halim mengaku tidak berniat menjual gabah panennya. Dia bahkan memilih menyimpan untuk stok hingga panen berikutnya dengan harga beras di pasaran yang sudah mencapai Rp9.000 per kilogram tersebut.
“Hasil panen padi kali ini memang sedang melimpah bahkan menjadi berkah bagi petani pemilik sawah namun karena akan digunakan sebagai stok untuk acara hajatan keluarga saya sengaja simpan hanya sebagian dijual untuk menutupi biaya operasional,” terang Halim saat ditemui Cendana News di area persawahan wilayah tersebut, Kamis (26/10/2017)
Biaya operasional di antaranya biaya untuk pengolahan tanah, pemupukan, pemeliharaan hingga pasca panen. Biaya itu termausk juga menggunakan jasa ojek angkut gabah menggunakan kendaraan roda dua yang saat ini perkarung mencapai Rp5.000. Dia mengeluarkan biaya untuk operasional bisa mencapai Rp5 juta.