Jelang Akhir Tahun, Jual Beli Hasil Pertanian Lesu
LAMPUNG – Jelang akhir tahun, sejumlah pemilik usaha jual-beli sayur mayur atau hasil bumi di Kabupaten Lampung Selatan mengalami kelesuan dalam hal permintaan serta pasokan dari petani pekebun di wilayah tersebut.
Salah satu penyetor hasil bumi ke lapak yang ada di Jalan Lintas Sumatera Desa Rawi, Ardian, mengaku harus rajin berkeliling mencari pasokan hasil bumi hingga ke pelosok pelosok kampung untuk mencari berbagai jenis hasil bumi berupa pisang, gori, kelapa, jahe, kunyit serta sejumlah kebutuhan bumbu dapur untuk sejumlah usaha kuliner. Selain masih cukup sulit mencari tingkat permintaan, sejumlah kebutuhan tersebut bahkan justru menurun dari sejumlah lapak yang ada di Jakarta dan Serang Banten.
Ardian menyebut, pasca kemarau sejumlah buah yang dipanen petani terbilang cukup melimpah dengan sistem pembelian borongan maupun sistem tebas pohon di antaranya mangga, jambu, nanas, kedondong serta pepaya.
Ketiga jenis buah tersebut diakuinya banyak diminta oleh pemilik usaha pembuatan rujak keliling maupun es buah dengan harga saat ini, jenis mangga Rp2.000 per kilogram, jambu Rp1.000 per kilogram, nanas Rp2.500 per kilogram, kedondong Rp800 per kilogram dan pepaya Rp1.500 per kilogram di tingkat petani.
“Beberapa jenis buah justru akan bagus pembungaannya saat menjelang akhir kemarau memasuki musim hujan sehingga hasil buahnya melimpah. Berimbas stok membanjir mempengaruhi anjloknya harga,” terang Ardian selaku pengepul hasil bumi dari para petani yang menggunakan sistem keliling. Selanjutnya dijual ke pemilik usaha jual beli hasil bumi di Jalan Lintas Sumatera Desa Rawi Kecamatan Penengahan, Senin (30/10/2017).