UMKM Berbasis Kriya Berbahan Kayu Akasia Tetap Eksis
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis kriya tetap eksis di Lampung Selatan. Seperti halnya usaha furniture berbahan kayu menjadi meja dan kursi, lemari hias, lemari baju, tempat tidur tetap diminati masyarakat.
Warga Lampung Selatan, Agus Sudarno (55) menyebutkan, sebagian besar furniture kayu berasal dari Solo, Jawa Tengah. Namun dengan adanya potensi kayu akasia di wilayah setempat dapat menopang pengrajin lokal.
“Sebagian furniture kriya berbahan kayu akasia menyesuaikan tren dan minat konsumen yang menyukai bentuk, motif minimalis sebagian ingin dibentuk menjadi ukiran lalu disempurnakan dengan penambahan kaca, busa hingga sentuhan akhir berupa pengecatan dominan warna coklat kayu,” terang Agus Sudarno saat ditemui Cendana News, Selasa (16/11/2021).
Ia mengaku UMKM yang ditekuninya menerapkan sistem penyempurnaan bahan setengah jadi. Saat bahan setengah jadi berupa kerangka kursi, meja hingga lemari sudah memiliki pola. Ia membeli dari salah satu perusahaan untuk dirangkai kembali dan penyempurnaan hingga siap dijual.
“Minimal sehari laku terjual satu perangkat furniture dengan cara penjualan keliling maupun memanfaatkan media sosial,” ujarnya.
Furniture kriya berbahan kayu akasia sebut Agus Sudarno masih cukup diminati. Pasalnya bentuk artistik kayu akasia cocok untuk mempercantik ruang tamu, ruang makan sekaligus fungsional untuk duduk, bersantai.
Harga yang ditawarkan sebutnya bervariasi, untuk seperangkat meja dan kursi dijual Rp3 juta. Lemari baju dan lemari hias dijual mulai harga Rp2 juta dan tempat tidur yang bisa dikombinasikan dengan kasur dijual mulai harga Rp600 ribu.