UMKM Berbasis Kriya Berbahan Kayu Akasia Tetap Eksis
Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Kayu akasia sebut Agus Sudarno memiliki kekuatan untuk furniture. Peralatan yang disimpan dalam ruangan sebutnya memiliki tingkat keawetan tinggi. Saat busa untuk tempat duduk mulai rusak, kempes penggantian fasilitas baru bisa dilakukan. Pembaharuan cat sebutnya bisa memakai cat dan kembali diampelas saat warna mulai pudar.
Sang anak, Agus Budianto membantu proses penyelesaian furniture kriya kayu akasia. Ia memiliki tugas merangkai bahan kursi, meja hingga tempat tidur sebelum proses penghalusan.
“Sebagian kayu yang berlubang bisa ditutup dengan dempul, lem kayu setelah diampelas sehingga halus mengkilat,” ujarnya.
Setelah dihaluskan dengan ampelas, furniture kriya kayu akasia sebut Agus Budianto akan melakukan pengecatan. Kondisi cuaca panas terik sebutnya mendukung proses pengeringan.
Candra Irawan, Kepala Desa Sripendowo menyebut desa mendukung UMKM yang dilakukan warganya. Berbagai jenis UMKM sebutnya bisa memanfaatkan potensi hasil kayu. Potensi kayu yang bisa dimanfaatkan berupa kayu jati putih, kayu akasia, kayu sengon dan berbagai jenis kayu lain.
Pemberian fasilitas UMKM juga sebutnya akan direalisasikan dengan pembuatan lokasi usaha kuliner di lapangan desa setempat. Berbagai UMKM yang dilakukan warga sebutnya menjadi sarana untuk peningkatan penghasilan.