Asyiknya Belajar Sejarah Listrik di MLEB TMII

“Taman Mini ini wahana edukasi pelestarian budaya bangsa. Saya sebagai orang tua wajib mengenalkan kepada anak, agar mereka punya jiwa sportivitas menjunjung budayanya. Sejarah pelistrikan di Indonesia juga anak harus tahu,” ungkap Sutisno.

Manager Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB) TMII, Imam Bari’ Wafa’ul Wafa. Foto: Sri Sugiarti.

Menurut warga Halim, Jakarta Timur ini, berkunjung ke TMII ini tidak sekedar rekreasi saja, tapi banyak ilmu pengetahuan yang didapat. Yakni, bisa tahu budaya setiap provinsi dengan tidak harus datang ke daerah tersebut.

“Taman Mini ini sarat edukasi yang mempersatukan. Berbagai kesenian daerah ditampilkan. Saya apresiasi untuk pemakarsanya Ibu Tien Soeharto,” ujarnya.

Manager Museum Listrik dan Energi Baru TMII, Imam Bari’ Wafa’ul Wafa, mengatakan, museum ini berkonsep three in one, yaitu rekreatif, edukatif, dan inovatif. Dengan konsep tersebut, pengunjung museum ini menjadi fun, dan mencerdaskan karena dilengkapi dengan berbagai koleksi kelistrikan dari masa ke masa.

“Berkonsep three in one, ide penyampaian yang santai, tapi sarat informasi dan edukasi yang inovatif serta tidak monoton,” kata Imam.

Area museum terbagi dalam berbagai ruang edukasi. Di antaranya, ungkap Imam, future zone. Zona ini bertujuan mengedukasi dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak hingga dewasa. Seperti, energi alternatif ramah lingkungan untuk masa depan dan juga pengenalan energi listrik dari pemanfaatan teknologi muktahir seperti reaktor nuklir PLTN.

Tersaji juga zona sains dan teknologi. Zona ini, jelas Imam, dibuat dengan metode interaktif sehingga pengunjung bisa melihat dan mencoba koleksi mengenai kelistrikan secara langsung. Seperti, percobaan listrik statis, listrik yang dihasilkan oleh jeruk, dan lainnya.

Lihat juga...