Pulennya Ketan Bakar Pak Rojak

DEPOK — Makanan tradisional uli atau ketan kini kian jarang saja, tidak di kota maupun kampung. Biasanya, makanan  berupa ketan baru dapat dijumpai dalam sebuah pesta hajatan. Selain itu, juga tidak terlalu banyak yang melirik hidangan tradisional ini sebagai jajanan yang mempunyai nilai jual.

Namun, bagi keluarga keturunan Pak Rojak, ketan merupakan makanan yang mempunyai nilai jual tinggi dan  menghasilkan uang di saat tidak terlalu banyak pengusaha makanan menjadikan ketan sebagai makanan unggulan.

Wawan Kurniawan (35), salah satu anak dari Pak Rojak, meneruskan usaha ketan bakar almarhum ayahnya itu  bersama sang kakak, Toto (37), yang dirintis sejak 1980-an di Kota Depok, Jawa Barat.

Ketan bakar Pak Rojak Depok dengan serundeng parutan kelapa dan gula pasir. -Foto: Makmun Hidayat

Warung ketan bakar Pak Rojak berada di pojok perempatan Jalan Mawar, tepatnya di samping Pasar Depok Jaya di  bilangan Jalan Nusantara Raya di sisi belakang kiri pasar. Pilihan usaha ketan bakar Pak Rojak yang kini diteruskan  anak-anaknya boleh dibilang jeli, karena jarang yang berjualan ketan bakar.

“Buka usaha ketan bakar di sini sejak 1980-an, pilihan usaha jenis ketan bakar ini, ya cari yang beda. Sampai sekarang juga jarang yang jual, gitu. Jadi, kemungkinan saingannya kecil,” kata Wawan, kepada Cendana News, Sabtu  (28/10/2017).

Usaha ketan bakar ini, dikatakan Wawan merupakan usaha turun temurun. “Usaha ini kebetulan saya nerusin bapak,  sudah almarhum, jadi saya yang nerusin. Namanya Pak Rojak, yang kemudian menjadi ikon nama warung ketan ini”, ungkapnya.

Lihat juga...