Wabup Solok Bantah Pernyataan Irwan Prayitno Soal Keseriusan Pariwisata
PADANG – Pemerintah Kabupaten Solok membantah pernyataan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang menilai Solok tidak serius dalam menjalankan program wisata.
Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin mengatakan, sejauh ini berbagai terobosan untuk sektor wisata telah dilakukan. Seperti promosi puncak Gagoan, Cinangkiak dan sebagainya. Bahkan, arah pembangunan pariwisata Kabupaten Solok dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021, kelak fokus terhadap tiga lokasi objek wisata.
“Ke depan kita akan merampungkan kelanjutan pembangunan Taman Hutan Wisata Kota (THWK) Arosuka. Lalu juga melakukan pembenahan Danau Kembar, Convention Hall Villa Alahanpanjang dan Bukit Cambai. Selanjutnya untuk Kawasan Danau Singkarak, Puncak Gagoan dan Sulitair. Hal yang demikian adalah keseriusan Pemkab Solok,” tegasnya ketika dihubungi dari Padang, Selasa (19/9/2017).
Ia menyebutkan, secara menyeluruh semua daerah yang memiliki potensi wisata di Indonesia tengah berlomba-lomba untuk mempromosikan objek wisatanya ke tingkat Nasional hingga Mancanegara. Atas keseriusan itu pula, Pemkab membentuk Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Solok. Hal ini dilakukan untuk mengawal bersama pengembangan wisata Kabupaten Solok.
“Pernyataan saya ini untuk meluruskan pernyataan Pemprov Sumbar, yang menganggap Kabupaten Solok tidak serius dalam program wisata. Sehingga, tidak ikut dalam penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara tujuh Kabupaten/Kota dengan Pemprov Sumbar untuk bersinergi membangun pariwisata di Auditorium Gubernuran pada Senin kemarin,” ucapnya.
Selain itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Solok, Yandra mengatakan, MoU tujuh daerah dengan Pemprov itu, merupakan kegiatan burden sharing atau sharing anggaran dengan porsi pembiayaan 40 dan 60 persen bersama Pemprov, yang merupakan tindaklanjut kesepakatan tahun 2016 lalu. Dimana, masing-masing daerah mendapat sekitar 1,5 miliar dengan porsi anggaran sekitar Rp9 miliar.