Tipat Cantok, Makanan Khas Masyarakat Bali

Denpasar – Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Bali juga menyimpan beraneka kuliner daerah yang patut dicoba. Salah satunya Tipat Cantok. Makanan khas Buleleng ini sudah menjadi makanan rakyat Bali sejak bertahun-tahun lalu, selain memiliki rasa yang enak, harganya pun relatih cukup murah.

Bu Sur, penjual tipat catok. -Foto: Sultan Anshori

Tipat Cantok, sepintas mirip dengan gado-gado atau rujak lontong Jawa Timur, namun dari rasa tentu berbeda. Dalam istilah Bali, Tipat berarti ketupat, sedangkan cantok artinya diulek.

Tidak sulit untuk bisa menikmati makanan ini, karena banyak warung lokal yang menjualnya di seluruh Bali. Salah satunya terdapat di warung yang ada di jalan Taman Pancing Kota Denpasar. Warung ini buka mulai pukul 13.00 siang hingga malam sekitar pukul 23.00, selalu ramai di kunjungi para pecinta Tipat Cantok.

Ibu Sur, penjual tipat cantok, mengaku tidak sulit untuk membuat tipat cantok. Menurutnya, bahan serta cara pembuatannya sama dengan pembuatan rujak lontong, hanya saja dalam membuat bumbu kacang yang diulek perlu ditambahi bawang putih dan sediki taucho. Bagi yang menyukai pedas, tinggal menambahkan cabai dalam bumbu kacang yang akan dicampur tadi.

“Itulah yang membedakan Tipat Cantok dengan Rujak Lontong Jawa, Mas”. kata wanita asli Situbondo, ini.

Dikatakannya, bumbu kacang yang sudah dibuat dengan cara diulek akan dicampur di atas irisan lontong, tauge, kangkung, serta tahu sebagai pelengkapnya.

Ditambahkan, dalam sehari dirinya bisa menjual tipat cantok sebanyak 80 hingga 100 porsi. “Satu porsi tipat cantok saya jual cukup murah, mulai dari 7 hingga 9 ribu rupiah”, ucap Bu Sur.

Lihat juga...