Petani di Penengahan Lega Lahan Mereka Batal Terimbas Fly Over JTTS

LAMPUNG — Lahan puluhan petani di desa Klaten dan Pasuruan Kecamatan Penengahan yang semula terimbas proyek Jalan Tol Trans Sumatera untuk jalan layang (fly over) dan diurungkan merasa senang karena sebagian lahan yang mereka miliki dapat terus digunakan untuk bercocok tanam.

Menurut Tejo, salah satu warga lahan miliknya yang berada di STA 18+200 awalnya akan dibangun jalan layang namun dibatalkan. Pembatalan tersebut diakuinya justru menguntungkan petani seperti dirinya yang tak harus kehilangan lahan sawah sebagai sumber mata pencaharian utamanya.

Tejo menyebut batalnya rencana pembangunan fly over akibat adanya beberapa terowongan perlintasan yang menghubungkan antara Desa Pasuruan dan Desa Klaten dalam proses pembangunan di STA 18+000 yang berdekatan dengan fly over tepatnya di Dusun Sumbersari yang berada di STA 18+300 seksi I Bakauheni-Sidomulyo yang sebagian masih dalam tahap pengerjaan cor beton (rigid pavement) dan pemasangan tiang pancang.

“Pada tahap pengukuran awal memang sudah ada patok merah di lahan sawah warga namun setelah ada pembebasan lahan dan ditetapkan hanya ada beberapa jalan penghubung antar desa dengan penyediaan fasilitas terowongan dan jalan layang, maka lahan kami tidak jadi digusur,” terang Tejo ketika ditemui Cendana News, Sabtu (9/9/2017).

Tejo yang sempat ketar ketir sejak awal tahun 2017 mengaku senang lahan sawahnya seluas satu hektar tidak terimbas. Sementara justru beberapa meter bangunan rumahnya ikut terimbas yang berada di dusun Sumbersari, tak jauh dari titik awal rencana fly over semula. Meski terimbas, ia mengaku tidak akan pindah karena sebagian rumahnya tetap bisa ditempati.

Lihat juga...