Dibuat Secara Tradisional Rujak Bebek Masih Diminati Masyarakat

LAMPUNG — Makanan ringan tradisional dari berbagai jenis buah buahan dengan ciri khas bumbu pedas dari campuran cabai rawit serta terasi menjadi rujak yang nikmat disantap sebagai kudapan saat tengah hari dalam cuaca panas.

Imam, warga asal Indramayu Jawa Barat yang merantau ke Kecamatan Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur bahkan menekuni usaha penjualan rujak bebek yang dijualnya dengan cara berkeliling dengan pikulan dari kayu.

Sama dengan rujak jenis lain, Imam mengaku menyiapkan bahan di antaranya jambu air, ubi jalar pengganti pisang batu, kedondong, mangga, bengkuang serta beberapa buah lain. Bahan bahan tersebut disiapkan dalam wadah khusus terbuat dari papan dan kayu yang dirakitnya sedemikian rupa sehingga bisa dipikul sembari berjalan kaki, lengkap dengan alat pembuat rujak bebek dan kursi duduk kecil.

Proses pembuatan rujak bebek diakuinya cukup sederhana dengan cara melakukan proses pengupasan semua jenis buah yang sudah disiapkan dan untuk kepraktisan dirinya sudah melakukan saat berada di rumah sebelum berjualan.

Saat pelanggan memesan rujak bebek, semua jenis buah yang sudah dikupas disiapkan sembari melakukan proses penumbukan (bebek) menggunakan alat khusus berupa alat bebek terbuat dari kayu. Tambahan bumbu kacang yang dihaluskan berikut irisan gula merah ditambahkan pada tumbukan buah yang sudah bercampur cabai untuk mengurangi rasa pedas.

Rujak dengan sensasi rasa pedas yang kerap dianggap menjadi penyebab sakit perut diakui Imam disiasati dengan penambahan pisang batu yang terbukti ampuh menjadi obat.

Sebagai makanan tradisional yang sudah jarang ditemui Imam menyebut rujak bebek miliknya yang dijual secara berkeliling kerap dipesan dalam jumlah banyak terutama oleh warga yang melangsungkan selamatan atau syukuran kelahiran anak sesuai tradisi Jawa.

Lihat juga...