Kluwek, Rahasia Kenikmatan Masakan Nusantara
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG, Cendana News – Kluwek, kluwak atau kepayang, sering menjadi bagian penting dari ramuan bumbu masakan Nusantara.
Kluwek bahkan menjadi kunci kelezatan sejumlah masakan tradisional di banyak daerah.
Beberapa menu masakan menggunakan kluwek, antara lain rawon daging, pindang ikan kepala sumba dan banyak lagi.
Kluwek memilkii citarasa gurih yang khas, dan membuat kuah sayur yang menggunakannya menjadi hitam.
Karena keistimewaannya, kluwek menjadi salah satu bumbu dapur yang sering diburu. Tidak kecuali di Bandar Lampung.
Warsono, pedagang bumbu di Pasar Pasir Gintung, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, mengatakan pembeli kluwek dominan berasal dari pemilik warung makan dan restoran.
Dia mengatakan, kluwek tersebut memiliki ciri fisik berupa biji keras, berwarna coklat, kulit keras dan beralur.
Buah yang dijual dalam kondisi tua, dengan bagian dalam berwarna hitam. Buah akan dipecah sebelum digunakan sebagai bumbu.
Menurut Warsono, bagi masyarakat pesisir daging buah kluwek kerap dimanfaatkan sebagai pengawet ikan kembung.
Hal itu karena kluwek memiliki zat antimikroba yang mampu melawan atau mencegah proses pembusukan ikan.
Warsono menjual kluwek di pasar seharga Rp1.000 per buah, dan biasanya orang membeli Rp5.000 hingga Rp20.000 untuk bumbu.
“Buah kluwek yang saya jual berasal dari petani di Pesawaran, terutama dari kaki Gunung Betung,” kata Warsono, Sabtu (28/5/2022).
Warsono mengatakan, buah kluwek sebenarnya mengandung racun, sehingga pengolahan harus berhati-hati.
Untuk menggunakannya sebagai bumbu masakan rawon daging, membutuhkan proses dan takaran kluwek yang tepat.
Berbeda dengan jenis bumbu yang lain, buah kluwek dijual dalam bentuk biji.