Posdaya Mergosingo, Berdayakan Anak Muda Lewat Kopi Luwak

Erik memaparkan, kemungkinan besar dalam terobosan marketing dengan menggunakan rombong kopi ia akan menerapkan subsidi silang. Artinya bagi mereka yang benar-benar memerlukan, akan diberikan secara cuma-cuma atau bisa juga dengan bagi hasil untuk lebi memicu mereka sehingga pemberdayaan bisa berjalan. Kemudian ada juga rombong yang di manfaatkan untuk franchise.

Namun begitu, saat ini permasalahan utama yang dihadapi Erik dalam pemberdayaan remaja adalah Sumber Daya Manusianya (SDM). Anak-anak muda tersebut lebih suka menjadi kuli daripada menjadi wirausaha.

“Secara umum anak-anak muda ini mentalnya masih mental pekerja, bukan mental wirausaha. Mereka lebih suka berada di zona aman dan inginnya digaji per bulan,” ungkapnya.

Semangat mereka saat berdiskusi sudah bagus, tapi ketika sudah mulai berjualan, selama tiga hari saja mereka tidak sabar dan akhirnya berhenti.

Menurut Erik lagi memproduksi itu mudah, tapi bagaimana caranya mengemas produk kita agar bisa sejajar dengan produk yang lain, punya nilai jual dan bisa bertahan, itu yang susah.

“Jadi apapun program pemerintah selama tidak ada pendampingan dan perubahan cara berfikir dari masyarakat, maka tidak akan jalan,” pungkasnya.

Lihat juga...