Jasa Hias Mahar Asal Madiun Tembus Pasar Luar Negeri

MADIUN — Keberadaan penjaja jasa hias mas kawin atau mahar ternyata masih banyak peminatnya. Terbukti warga Kertosari, Zainal (35 tahun) setiap hari harus disibukkan dengan pesanan jasa hias mahar.

Berawal dari keinginannya menikah dengan dana terbatas, ia pun menghias maharnya sendiri. Dari situ timbul idenya untuk membuka usaha jasa hias mahar.

“Tahun 2009 dulu saya di Jakarta, baru  pada 2015 ini pindah ke Madiun,” jelasnya kepada Cendana News di lokasi, Selasa (15/8/2017).

Zainal mengaku kemampuannya merangkai mahar diperolehnya secara otodidak. “Karena berawal dari kepepet tadi akhirnya jadi usaha sampai sekarang,” ujarnya.

Zainal pun bisa membuat mahar sesuai dengan keinginan pelanggan. Pesanan mulai dari menggunakan uang koin maupun uang kertas, tergantung permintaan dari pelanggan.

“Kalau uang koin saya dapat dari kolektor, kalau uang kertas biasanya saya pakai yang duplikat, pemesan biasanya menyesuaikan dengan tanggal pernikahan,” tuturnya.

Seiring perkembangan zaman, Zainal juga menerima pesanan jasa hias mahar melalui media sosial. Sehingga setiap hari selalu ada pesanan mahar, tak jarang ada pesanan berasal dari luar kota bahkan luar negeri.

“Kami pernah kirim ke Filipina dan Malaysia,” terangnya.

Ada permintaan unik dari salah satu pelanggan asal Malaysia yang menginginkan bentuk mahar berupa Masjid Istiqlal dan Menara Kembar Petronas.

“Pemesannya dokter yang jatuh cinta dengan Indonesia minta dibuatkan bentuk masjid Istiqlal,” tukasnya.

Zainal menawarkan mahar hasil kreasinya dijual dikisaran harga Rp300-800 ribu dengan ukuran bingkai 30 cm X 40 cm. Saat ini yang paling banyak diminati model uang kertas dan koin.

Lihat juga...