Koperasi Bahtera Sejahtera Ajarkan Filosofi Berkebun
MAUMERE – Koperasi kredit atau Credit Union (CU) Bahtera Sejahtera merupakan salah satu koperasi di kabupaten yang mementingkan kualitas anggotanya dan tidak mengejar pertumbuhan anggota secara cepat, sehingga meski sudah berumur hampir 21 tahun, namun jumlah anggotanya masih sedikit.

Dibandingkan dengan koperasi kredit lainnya di kabupaten Sikka, CU Bahtera Sejahtera masih sangat jauh, baik dari jumlah tabungan, asset, pinjaman, apalagi jumlah anggotanya. Demikian disampaikan Yohanes Edelbertus Dare, Manager Credit Union Bahtera Sejahtera, saat ditemui Cendana News di Kantornya, Rabu (12/7/2017), siang, terkait pertumbuhan dan peran koperasi di Kabupaten Sikka dan provinsi NTT.
Edel sapaannya, mengatakan, CU Bahtera Sejahtera berdiri 15 September 2006 dan hingga saat ini jumlah anggotanya mencapai sekitar 3.700 orang, dengan asset bersih Rp49 miliar. Tantangan terbesar dalam mengembangkan koperasi di NTT, yakni doktrin yang terlanjur salah, di mana pemahaman di masyarakat koperasi yang bagus itu nasabahnya gampang meminjam uang.
“Ini gunung es, bahkan banyak penggerak koperasi mengajarkan masyarakat seperti itu, padahal para aktivis koperasi mengatakan koperasi itu baik, bahkan Kabupaten Sikka dikatakan sebagai kabupaten koperasi,” ungkapnya.
Edel mengatakan lagi, kalau dikatakan koperasi itu tempat berhutang, maka itu fatal sekali, sebab kalau mau bagus koperasinya, maka anggotanya harus diajarkan filosofi koperasi seperti kebun. Kalau mau memetik, maka harus menanam dahulu dan merawat.