RABU, 14 JUNI 2017
KUALA LUMPUR — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur memantau Terminal Bus Kuching Sentral di Negara Bagian Sarawak Malaysia, Selasa-Rabu (13-14/6/2017) guna memastikan persiapan arus mudik lebaran bagi WNI menjelang Idul Fitri.

Tim Pemantau terdiri dari Atase Perhubungan, Muhammad Abduh, Atase Imigrasi, Mulkan Lekat, Atase Kepolisian, Kombes Pol Chaidir, Atase Riset, Tjahjono, Konsuler, Yusron B Ambhary, dan Sekretaris III Pensosbud, Stania Puspawardhani.
Rombongan terlebih dahulu berkunjung ke KJRI Kuching dan diterima Pelaksana Fungsi Konsuler II, Muhammad Abdullah, dan sejumlah pejabat, kemudian dilanjutkan kunjungan ke terminal bus diterima Operation Manager Sentral Solution SDN BHD, Stanley Ong Phang Loon.
Stanley mengatakan, bus rute internasional Kuching-Pontianak dilayani oleh dua perusahaan bus dari Indonesia, yakni Perum Damri dan perusahaan swasta SJS dari PT. Setia Jiwani Sakti sebanyak 11 kali pemberangkatan per hari. “Harga tiket bus Kuching-Pontianak RM60 atau Rp187 ribu untuk bus biasa, RM75 untuk bus eksekutif dan RM80 untuk super eksekutif,” katanya.
Dia mengatakan, untuk penumpang per hari dari Kuching ke sejumlah Kota Bintulu, Sibu dan tujuan internasional, seperti Brunei dan Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, mencapai 600 orang per hari. “Untuk puncak arus mudik lebaran biasanya menjelang dua hingga tiga hari H dengan jumlah penumpang dua hingga tiga kali dari jumlah biasa. Damri biasanya menambah satu hingga dua bus,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, agen tiket Bus Damri di Kuching, Astini Atmin, mengatakan pada dua hingga tiga hari ini penumpang yang menggunakan bus mulai berkurang, karena beralih ke AirAsia yang telah membuka penerbangan Kuching-Pontianak dan beroperasinya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.