SABTU, 18 MARET 2017
LAMPUNG — Jajaran rumah di sepanjang Jalan Desa Ruang Tengah, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, sebagian masih merupakan rumah panggung, yang masih mempertahankan bentuk aslinya. Meski sebagian sudah direnovasi, namun arsitektur dan bentuk aslinya masih kental bernuansa rumah panggung asli suku Lampung.
![]() |
Syarifudin di depan rumah panggungnya |
Rumah yang terlihat gagah dengan tiang-tiang kayu tinggi, dilengkapi tangga pada bagian depan yang terbuat dari keramik, menghiasi rumah panggung yang telah direnovasi, namun masih sangat kental dengan ciri khas rumah adat Lampung di Desa Ruang Tengah tersebut.
Salah-satu cucu dari pemilik rumah panggung yang direnovasi itu, Syarifudin (35), mengatakan, rumah yang akan direnovasi itu merupakan peninggalan sang kakek. Rumah berusia ratusan tahun tersebut sudah ada sejak Gunung Krakatau belum meletus. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa barang peninggalan yang masih ada terpasang di dinding, berupa piring keramik hias dan lemari hias yang usianya mencapai ratusan tahun terbuat dari kayu merbau.
Keseluruhan bangunan rumah masih tetap sesuai bentuk awal, meski pada beberapa bagian sudah bocor pada bagian genteng dan merusak pada kayu bagian dalam. “Hari ini masih dalam tahap pengukuran sementara. Rumah panggung yang ada di sebelah rumah ini sekarang menjadi milik keponakan saya dan sudah direhab terlebih dahulu tanpa mengubah bentuk aslinya,” terang Syarifudin, sembari mengajak Cendana News masuk ke dalam beberapa ruangan rumah panggung yang akan direhab, Sabtu (18/3/2017).
Syarifudin menjelaskan, proses perehaban akan dilakukan segera tanpa mengurangi bentuk asli rumah tersebut, sebagai bentuk menghargai leluhurnya. Rumah yang memiliki aristektur asli rumah khas Lampung dengan bagian depan diberi tangga menuju ke lantai atas dan berlantai kayu, serta pada bagian atasnya dialasi anyaman rotan yang disebut kajang, belum pernah diperbaiki sejak pertama kali didirikan dengan ukuran sekitar 6 meter x 10 meter. Sementara tidak ditempati, pemilik rumah yang menunggu rumah tersebut tinggal di sebelah rumah yang sudah dibuat permanen.
![]() |
Syarifuddin menunjukkan lantai rumahnya yang masih asli dari anyaman rotan |
Menurut Syarifudin, saat ini sangat sulit mencari rumah khas Lampung, terutama rumah yang dibangun ratusan tahun silam yang memiliki keunggulan dalam pemilihan bahan bangunan. Ia mengaku harus berkonsultasi dengan tukang ahli untuk memilah bagian bangunan yang harus diganti atau cukup ditambahi dengan bahan lain, tanpa mengubah bentuk dan mengurangi makna dari bangunan asli, sebagaimana sang keponakan bernama Ferizal, yang terlebih dahulu merehab rumah dengan tanpa mengubah bentuk aslinya.